Diduga Kurang Pengawasan, Warga Minta Bupati Simalungun Bebas Tugaskan Kepala Puskesmas Parapat

    Diduga Kurang Pengawasan, Warga Minta Bupati Simalungun Bebas Tugaskan Kepala Puskesmas Parapat

    SIMALUNGUN-Pasca viralnya dan masifnya pemberitaan dugaan malpraktek yang terjadi di Puskesmas Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon membuat sejumlah masyarakat angkat bicara dan minta Bupati Simalungun segera membebas tugaskan kepala Puskesmas Parapat 

    Selain meminta Bupati Simalungun membebas tugaskan Kepala Puskesmas Parapat. Yanthi F Purba, S.Tr.Keb.Bd, Tokoh masyarakat Parapat juga meminta bidan inisial EA dibebas tugaskan sementara waktu agar keduanya fokus menyelesaikan masalah yang dituduhkan oleh pihak korban

    Menurutnya Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga sebaiknya membebas tugaskan keduanya sementara waktu, agar keduanya bisa lebih fokus untuk menyelesaikan masalah yang dituduhkan pelapor kepada Bidan EA, ”ujar Tokoh masyarakat Parapat Tumpal Sinaga, Minggu (05/11/2023)

    Tumpal Sinaga juga mengatakan, bahwa dugaan ketidakprofesionalan atau kelalaian yang dilakukan oleh bawahan akibat kurangnya pengawasan dan tidak adanya arahan dari pimpinan. “Artinya kelalaian dan kesalahan bisa terjadi dikarenakan tidak ada pengawasan yang ketat dan masukan dari pimpinan, "kata Tumpal Sinaga

    Tokoh masyarakat Parapat itu juga mengatakan, bahwa masifnya dan gencarnya pemberitaan dugaan malpraktek ini telah mencoreng nama Puskesmas Parapat, oleh karna itu, Kami masyarakat Parapat meminta Bupati Simalungun mengevaluasi kepala puskesmasnya karena tidak mengawasi bawahannya dengan baik.

    Lebih lanjut ia juga mengatakan, bahwa kejadian yang menimpa keluarga pasangan suami istri Topan Bakkara-Harmilawaty tidak bisa hanya satu orang yang dipersalahkan, karna Puskesmas Parapat itu ada pimpinanya, pimpinannya juga harus diberikan sangsi agar tidak terulang lagi hal yang sama , ”cetusnya

    Sebelumnya, Topan Bakkara yang merupakan ayah dari bayi yang meninggal menceritakan, bahwa setelah proses pemakaman si bayi, ia dan keluarga curiga melihat kondisi ibu bayi yang semakin drop dan atas saran keluarga, Harmilawaty dibawa chek up ke RS Murni Teguh, Senin (23/10/2023) yang lalu

    Dikatakannya, sesampainya di RS Murni Teguh, Harmilawaty langsung menjalani pemeriksaan oleh dr spesialis kandungan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan dr melalui USG, diketahui ada jaringan dirahim Harmilawaty dan harus diangkat serta dibersihkan melalui tindakan kuret, ”tutur Topan sebelumnya

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Parapat. Yanthi F Purba, S.Tr.Keb.Bd, ketika dikonfirmasi, Minggu (05/11/2023) pukul 19.50 wib terkait tudingan masyarakat dugaan ketidakprofesionalan atau kelalaian saat menjalankan tugas akibat kurangnya pengawasan dari pimpinan Puskesmas Parapat.

    "Hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi Senin (06/11/2023) pukul 16:17 Wib, Kepala Puskesmas Parapat. Yanthi F Purba, S.Tr.Keb.Bd belum merespon konfirmasi yang dikirimkan jurnalis Indonesiasatu.co.id melalui pesan Aplikasi WhatsApp. (Karmel)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Dugaan Malpraktek di Puskesmas Parapat,...

    Artikel Berikutnya

    Danau Toba, Keajaiban Dunia di Sumatera...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Bupati Asahan Saksikan Pemusnahan Surat Suara Tidak Terpakai
    Jelang H-1 Pilkada Serentak, Wakil Bupati Asahan Tinjau Beberapa Kecamatan

    Ikuti Kami